Di kota Cilacap, di pojok pertigaan atau perempatan, sering ditemui tenda kecil beratap plastik. Dibawahnya nampak ada kompor gas dan penggorengan. Sang penjual makanan duduk di “dingklik” atau “jengkok” sambil menggoreng sesuatu berwana putih berlubang lalu ditiriskan minyaknya dengan batang bambu. Itu adalah BAKUL GEMBUS.Gembus di Cilacap (dan wilayah Banyumasan) beda dengan sebutan yang sama untuk daerah Jawa Tengah sebelah timur. Di Cilacap gembus adalah makanan dibuat dari tepung singkong, berbentuk bulat dan berlubang lalu digoreng. Karenanya disebut juga Donat Jawa. Gembus Banyumasan ini [barangkali] mirip Geblek di daerah Purworejo-Wates.
Sedangkan Gembus di Jogja, Solo, Semarang, Magelang dan sebagainya, merupakan tempe yang terbuat dari fermentasi ampas tahu.
Penjual Gembus ini selain mangkal di tempat tertentu juga akan mendatangi keramaian semacam pasar malam atau pagelatan wayang kulit.
Ada teman di Banyumas sana dititipi istrinya untuk mencari gembus, namun adanya hanya ketika ada keramaian. Beda jika di Cilacap, penjual gembus ini mangkal setiap hari, tanpa harus menunggu keramaian tiba.
gorengan gorengan
http://macantua.com/2015/01/06/modifikasi-dengan-led-kelebihan-dan-kekurangannya/
sambel2
kalo yang jual cuantik pasti laris bingit masuk koran, masuk tipi
hahaha, bapak2 semua
enakk koyone 😀
http://motohits.com/2015/01/06/aksi-gokil-mas-bro-motor-roda-tiga-dengan-bak-disamping-di-ajak-cornering/
gurih
pernah ngicipi pas mbolang neng kec. banyumas pringsewu lampung
kalau nggak salah gatot namanya di daerah temanggung
https://gandem21.wordpress.com/2015/01/06/dapat-barang-murah/
Donat jawa
Nang kroya anane nang lor pasar
Itu manis ngga? Hehe…
Asin
Gembus ngangenin banget…