Museum Wayang Banyumas, berada di kompleks kecamatan Banyumas. Di kompleks ini juga terdapat pendopo duplikat Sipanji. Dahulu kala memang ibukota kabupaten Banyumas berada di sini. Museum kecil ini seperti halnya museum lainnya, tampak lengang. Seperti apakah koleksi museum ini?
Di gerbang depan terdapat huruf jawa Ha Na Ca Ra Ka dan setrusnya.
Kemudian ada patung singa berwarna emas di kanan kiri teras museum.
Tampak dinding depan di sisi sebelah kiri.
Museum ini buka dari Senin s/d Sabtu seperti tertera di atas. Seharusnya namanya Museum itu justru fokus di hari libur, karena orang lebih banyak waktu di hari libur.
Isi daftar tamu dan beli karcisnya.
Karcis masuk cuma 1000 rupiah. Barangkali misal dinaikkan menjadi 3000 atau 5000 sepertinya bukan masalah.
Di sebelah pintu masuk ada arti sesungguhnya dari wayang yang artinya bayangan.
Menghadap ke pintu masuk akan kita temui gunungan yang berada di tengah, lengkap dengan keterangannya di bawah.
Di sisi kanan gunungan ada kaligrafi Semar dan Bawor.
Sementara sisi kiri kaligrafi Gareng dan Petruk.
Berikut detail kaligrafi serta filosofi masing-masingnya:
Semar : Mamardi Marotama Mekaring Rasa Budaya Lahir Lan Batin Mawa Laku Ngendani Kang Luput Lan Ala Ngrerengga Mrih Endah Ing Kahanan.
Bawor : Wor Suh Iramaning Urip Baya Sira Bosen Marsudi Becik Balik Sira Beber Bagus Bola Bali Tiba Gong.
Nala Gareng ; Reng-reng Aning Jalma Aywa Pisan Dadi Pincang Lan Cekoning Graita Pan Jalma Tan Kena Kinira.
Petruk : Nganthongi Dawuhing Prawignya Kang Wruh Ing Semu Sumehing Pasemon Wimbuh Luwesing Lesan Mahanani Ngedan Kuwarisan
jalan-jalan budaya….mantepp aku kapan yak kesana…hehe
http://sansinno.com/2015/01/21/motor-metik-dengan-desain-speedometer-paling-unik/
ditunggu
dikasih translate mungkin lebih joss om.. 🙄
aku juga susah mengartikannya