Lanjut maning eksplor isine Museum Wayang Banyumas…
Nang pojokan wetan-lor, ada dua jejer Pendawa, yang menghadap ke selatan adalah Wayang Sikampuhan, nah yang menghadap ke barat adalah Pandawa gagrag Jogja. Bagi yang paham wayang tentunya mudah membedakannya. Namun bagi yang tidak, sama saja cuma beda cat-nya.
Lanjut, ada jejer negara Mandraka. Prabu Salya diadep Sangkuni, Durna, Baladewa serta Karna.
Ini adalah Arjuna dikawal Punakawan sedang menghadapi pasukan buta, yang diwakili Buta Cakil. Ini awal dari perang kembang atau Bambangan Cakil.
Simpingan tengen wayang Banyumas lama. Simpingan kiwa wayang Banyumas lama.
Adegan patih sebrang diadep abdi sebrang : Jaewana & Sontoloyo.
2 Wayang yang sekarang jarang ditampilkan di pementasan.
Jejer Batara Narada dikawal BataraPenyarikan dan Batara Bayu, diadep Baladewa, Werkudara dan Anoman.
Wayang Abimanyu (dari rupanya ini bukan wayang lawasan) bersama Punakawan gagrag Cirebon.
Ratu Buta diadep Togog & Sarawita.
Jejer Sokalima, Pendita Durna bersama Sangkuni diadep Aswatama dan Sarkawi.
Tokoh Sarkawi juga tidak pernah dipentaskan oleh dalang sekarang.
Anoman diadep Wisanggeni dan Antasena. Antasena seperti ini agak berbeda dengan Antasena pada umumnya, baik gaya Solo maupun Jogja.
Jejer Astina, sang raja (kemungkinan Pandu) diadep Sangkuni, Durna, Dursasana, Aswatama dan DurmagatiJejer Pandawa lawasan, dengan tamu Kresna dan Baladewa.
Terkait:
Leave a Reply