Ini adalah pertama kali menyaksikan wayang dengan dalang Ki Dalang Sigit dari Kesugihan Cilacap. Beliau ini adalah putra dari dalang legendaris dari Cilacap, Ki Alip Suwarjono Rahimullah.
Lakon yang dipentaskan tentang persiapan penobatan Parikesit menjadi Raja Astina yang baru. Persiapan dilakukan dan keamanan dijaga. Sebagai penasehat keamanan adalah Prabu Baladewa yang sudah kakek-kakek dan menjadi Resi Curiganata. Sedangkan yang turun ke lapangan adalah cucu-cucu Pandawa terutama dari Werkudara. Mereka adalah Sasikirana (anak Gatotkaca), Danurwenda (anak Antareja) dan Antasurya (anak Antasena).
Gangguan datang ternyata dari cucu Prabu Kresna yaitu Prabu Sawarka, anak Bomanarakasura. Dia ingin membunuh kakeknya untuk menuntut balas kematian ayahnya di peristiwa Gojalisuta.
Cucu-cucu Bima pun berhasil mengusir wadyabala Trajutrisna. Dengan kesaktian Danurwenda yang bisa masuk ke dalam bumi.
Juga Sasikirana yang bisa terbang. Sasi kirana berhadapan dengan Sawarka namun kalah dengan ilmu kesaktian Sawarka. Antasurya yang akhirnya berhasil mengusir raja setengah raksasa ini.
Pada akhirnya Parikesit berhasil diwisuda menjadi raja baru di Astina.
Dalang Sigit ini secara visual masih dekat dengan pakem pewayangan klasik. Tidak menggunakan tampilan dan wayang yang dikreasikan kembali.
Yang agak kurang sreg adalah ceritanya kurang nyambung. Ada bagian yang dihilangkan atau terlalu disingkat. Klimaksnya tidak ada tiba-tiba masalah sudah selesai. Demi mengejar slot waktu antara wayang dan hiburan. Yahh..sepertinya memang rata-rata pentas wayang seperti itu sekarang.
Leave a Reply