

Bimandari, nama tokoh ini kurang populer, namun menurut lakon Bima Kacep, dia adalah salah seorang anak bima yang lahir perempuan. Bimandari adalah anak Bima dengan Dewi Uma. Dewi Uma adalah istri Batara Guru, lha kok bisa?
Kembali menurut lakon Bima Kacep, ketika itu Bima menjadi Begawan di suatu pertapaan. Nah Dewi Uma tergoda dengan Bima, mendatangi, merayunya samapi terjadi hubungan suami istri. Kemudian melahirkan Bimandari ini. Setelah ketahuan Batara Guru, Bima dihukum dipotong alat vitalnya dan dijadikan sebuah senjata.
Nah karena cerita yang ber-aura negatif inilah yang menjadikannya tidak layak dipentaskan dan menjadi kurang populer.
Kembali ke Bimandari, kira-kira seperti apakah paraganya? Bayangkan saja seorang dewi yang bentuk wayangnya mengandung unsur pakaian Bima. Nah paraga di atas di Buku RUPA DAN KARAKTER WAYANG PURWA karya HERU S SUDJARWO, paraga ini bernama Kuntulwilaten. Namun melihat corak jarik yang digunakan, juga gelang serta kelat bahunya yang mirip perhiasan Werkudara, pantas kiranya jika wayang ini dipakai sebagai Bimandari.
- Wayang Kreasi Digital (47) Wayang Rai Bagong
- Wayang Kreasi Digital (45)
- Wayang Kreasi Digital (44) – Bokongan Lemu
- Wayang Kreasi Digital (43) – Putra Ngalengka
- Wayang Kreasi Digital (42) – Bukan Grafis
- Wayang Kreasi Digital (39) Katongan – Bambangan
- Wayang Kreasi Digital (38) Grafis karya : Apryan
- Wayang Kreasi Digital (37) Kliping Wayang Jaman Bocah
- Bagian-Bagian Tubuh Dan Pakaian Wayang
- Wayang Kreasi Digital (36)
- Wayang Kreasi Digital (35) – Inspirasi Dari Wayang Ki Sugino Siswocarito
- Wayang Kreasi Digital (34)
- Wayang Kreasi Digital (33)
- Wayang Kreasi Digital (31)
- Wayang Kreasi Digital (32)
- Wayang Kreasi Digital (30)
- Wayang Kreasi Digital (29) – Bokongan Lanyap
- Wayang Kreasi Digital (28) – Prengesan
- Wayang Kreasi Digital (27)
- Wayang Kreasi Digital (26)
Leave a Reply