Blogger Jateng

Anak-anak Werkudara (Multi Gagrag)

 Antaboga Nagagini Werkudara

Werkudara, tokoh wayan paling terkenal ini punya banyak versi, termasuk juga masalah anak-anaknya. Bagi pemerhati wayang, ada berapakah anak Bima?

Ghatotkachan d57

Di India yang kita saksikan serial di televisi, anak Bima adalah Gatotkaca. Ikut perang dan gugur di perang Baratayuda. Ditambah lagi adalah Sutasoma yang merupakan anak Bima dengan Drupadi. Di India Drupadi adalah istri bersama para Pandawa.

Masuk ke dunia pewayangan

Antasena dan Gatotkaca solo klasik
Antasena (Antareja Muda) & Gatotkaca


Antareja New
 Antareja


Antareja adalah anak Bima dengan Nagagini, putri Hyang Antaboga. Di pakem Solo klasik anak Werkudara ada dua : Antareja dan Gatotkaca. Antasena adalah nama muda dari Antareja. Namun sebenarnya masih ada satu nama lagi yaitu Sarwaga.

sarwaga
Sarwaga
 

Raden Sarwaga ini kurang dikenal, malah Wayang Gagrag Solo era sekarang memasukkan nama Antasena yang merupakan anak ketiga, bukan lagi nama muda Antareja namun merupakan tokoh tersendiri. Raden Sarwaga adalah putra Wrekudara dengan Dewi Balandari, putri Prabu Balandara dari negeri Kasipura. Menurut Kitab Pustakaraja Purwa Jilid V

Bima dan anak gagrag Jogja

Gagrag Yogya mengenal anak Bima ada tiga :  Antareja, Gatotkaca dan Antasena.

Antasena
 

Antasena adalah anak Bima dengan dewi Uranganyu, putri Batara Baruna.

 Brajasena

Namun ada juga yang mengatakan ada anak ke empat Werkudara, bernama Brajasena. Brajasena, salah satu anak werkudara yang muncul di jaman parikesit. Atau sanggit lain mengatakan ini adalah Suryakirana, merupakan anak Gathutkaca dari kama yang menetes ketika dia memboyong Siti Sundari ke Wiratha, yang dibesarkan Antaboga.

anak bima banyumasan

Masuk gagrag Banyumas, di sini dikenal anak Bima ada 5 : Antareja, Gatotkaca, Antasena, Srenggini dan Pancasena (Menggunakan Wayang Bargawa).

Untuk wayang Pancasena ada revisi, karena dulu belum ada wayangnya sehingga memakai wayang Ramabargawa. Sedangkan wayang khususnya seperti gambar di atas ini

Srenggini


Srenggini adalah anak Bima dengan dewi Rekathawati, putri hyang Rekathatama, dewa kepiting. Digambarkan umumnya bercapit, kali ini dikreasikan capitnya tidak menjulang keluar, namun masih di dalam pogog, jadi secara estetis tidak menyerupai monster.

Dalam Gagrag Cirebon, anak Bima yang akrab dengan Air adalah Jaka Entawan/Antawan, analog dengan Antasena.

madusegara-kssc
Madusegara
 

Selain tokoh yang ada di masing-masing gagrag, ada juga sanggit yang mengatakan adalagi anak werkudara bernama Madusegara. Madusegara, ari ari Gatotkaca yang dirawat dewa jadi manusia. inspirasi kreasi dari video Ki Sugino Siswocarito, lakon Madusegara takon Rama.

Pancasena

Pancasena, salah satu anak wekudara dengan Dewi Sri Gianti (informasi wayang gagrag banyumasan)

 

Bimandari


Masih ada lagi, yaitu seorang anak perempuan bernama Bimandari. Riwayatnya ketika Bima bertapa, ia digoda oleh Dewi Uma, sampai terjadi hubungan suami-istri dan dewi Uma hamil. Melahirkan anak perempuan tadi.

Berikut anak Bima yang lain

Sena Pideksa
 

Sena pideksa adalah anak Wekudara dari Nagagini, adik kandung Antareja

Susenawati 2
 Susenawati

Dewi Susenawati adalah anak Bima dengan Nagagini, selain Antareja dan Sena Pideksa. Menurut kabar, Susenawati menjadi istri Raden Walmuka, anak kedua Baladewa

Bimawan
Bimawan

 

Raden Bimawan, salah satu anak Bima dari ibu bernama Endang Sumekar (informasi wayang gagrag Klatenan). Mengambil bentuk dasar kain Antasena gaya Jogja, postur dan muka antasena gaya Solo namun dengan irah irahan kepala yang berbeda.

Menurut info lain, dengan Dewi Balandari, Bima juga punya anak perempuan, berarti adik dadi Sarwaga.

 Bima Andaka, pict : Christoper Dewa Wardana

Bima Andaka adalah anak Nyai Andakadanu yang menelan air mani Bima (Sumber : Naskah AS 19. Koleksi Perpusnas Indonesia menurut teks ini pakem Pancakaki kuna)


Arya Kayapasena adalah anak Bima dengan Dewi Sadpadawati (anake Kapi Pramujabahu, bangsane Kethek-Kumbang)

 Aribawono

Aribawono menurut versi Ki Hadi Sugito adalah ari-ari Gatotkaca yang dipuja jadi manusia oleh Batara Rekathatama, yang kemudian dijadikan anak angkat Adipati Basukarna.