
Sanggar Wayang Wawan Sondakan pimpinan Bapak Hernot Sarwani termasuk salah satu sanggar wayang yang ternama, setidaknya karya-karyanya banyak dipesan oleh penggemar wayang kulit, termasuk di dalamnya Dalang, pemerhati budaya dan tokoh masyarakat yang paham seluk beluk wayang.
Bertempat di sekitar Purwosari Solo, ternyata Pak Hernot ini adalah seorang Ketua RT. Lokasinya mudah dicari, dari pertigaan Purwosari ke Selatan, sampai perempatan Lumbung Batik, belok ke kiri (timur). Sampai ada gang pertama di kanan jalan, masuk ke gang itu, lanjut sampai ketemu perempatan makam, lanjut sampai ketemu perempatan lagi, belok kiri ada gang kecil yang tidak muat dua mobil, di kanan jalan ada papan nama RT seperti di atas.
Di teras depan tampak bekas kulit tanduk kerbau sepertinya baru saja dikuiti, sepertinya dapat mentahan tanduk untuk dikirim ke pembuat gapit.
Masuk ke dalam rumah dapat sambutan hangat disertai teh hangat yang segar. Di dalam ruangan kerja tampak banyak sekali wayang-wayang baik yang lama, baru, maupun baru gebingan/putihan. Ada yang koleksi namun siap dilepas jika ada yang berminat, ada juga yang benar-benar pesanan.
Wayang yang sudah jadi, agak lama.
Selain wayang-wayang “standar” seperti yang ada di buku-buku, ada juga wayang-wayang kreasi walaupun tidak terlalu ekstrim.
Seta putih dan seta praban (gebingan)
Ini entah namanya siapa, yang jelas wayang blak baladewa ini katanya wayang madya.
Tokoh lain ber-blak Baladewa bertopong, dan jenggot wok, entah siapa namanya.
Di sini juga ada gapit yang ready, selain buat dipasang sendiri sepertinya bisa dibeli ketengan.
Ngobrol dengan pak Hernot sungguh menyenangkan, seharian sepertinya tak cukup. Mengingat waktu sudah sore dan saya harus melanjutkan perjalanan ke Jogja, terpaksa jam 5 sore saya pamit undur.
Leave a Reply