
Sunyoto Bambang Suseno, siapakah beliau ini? Bagi orang umum memang mungkin tidak dikenal. Namun bagi pemerhati dunia wayang seharusnya tahu siapa beliau karena karya-karyanya sudah tersebar di buku-buku wayang dan juga di situs-situs internet.
Nah lihat foto-foto corekan wayang yang ada di sisi atas buku ensiklopedia wayang. Silahkan buka google dan tulis tokoh wayang mana yang anda cari maka karya pak Sunyota pasti muncul. Selain karya lama semacam Kasidi, R Sulardi dan D Carito hasil corekan Pak Sunyoto adalah yang paling banyak didapat, namun sayangnya di bagaian plemahan tidak ada yang menyatakan namanya.
Menurut beliau kenapa tidak ada “tanda-tangan” di plemahan wayangnya adalah karena gambar-gambar ini merupakan sebuah proyek untuk pembuatan buku. Jadi memang dikerjakan secara tim. Walaupun 90 prosen dari sekitar 400 tokoh wayang di proyek tersebut adalah benar-benar karyanya. Bahkan 100% bentuk wayangnya bisa dikatakan hasil tangannya, namun ada yang finishingnya dikerjakan orang lain.
Nah dari basis karya beliau ini banyak yang bisa diedit menjadi tokoh lain, termasuk yang ada di situs ini. Jadi ada rasa tidak enak, seolah tidak menghargai karya orang lain, yang untuk menyelesaikan satu buah tokoh wayang memerlukan beberapa koreksi dengan menghapus atau bisa jadi gambar ulang. Sementara versi olah digital, jika salah tinggal mainkan UNDO atau ERASE.
Namun beliau iklash dan senang jika karyanya digunakan orang lain, walau beliau sendiri tidak dikenal. Pak Sunyoto sendiri aslinya adalah Banjarnegara, Jawa Tengah namun sudah hijrah ke Jakarta puluhan tahun untuk pembuatan wayang ini.
Pelestari budaya wayang purwa,,,,,,mantappp,,,!!!
Wah mas Imam Maskur, matur nuwun, namun sebenarnya saya bukan apa-apa, bukan siapa-siapa dan tidak bisa apa-apa hanya kebetulan sy dulu diminta almarhum mas Bambang Harsrinuksmo untuk mengisi ilustrasi Buku Ensiklopedi Wayang Indonesia, yang hanya niru apa yang sudah ada seperti karya Kasidi, DarmoSoegito dll yang sudah sangat sering dipakai sebagai ilustrasi para penulis pewayangan. dan itu juga dikerjakan secara kolektif terutama dgn Sdr. Hadi Sulaskam. Dgn bisa terbit saja sudah ikut senang, idhep-idhep urun meramaikan dan melestarikan budaya wayang khususnya gambarnya, dan bisa untuk crita kepada anak cucu.
Adapun kemudian terbit buku lain dgn memakai “sebagian” corekan saya, sy nalah bersyukur, berarti bisa lebih menyebar, syukur bermanfaat bagi orang banyak khususnya pemerhati sutresna budaya ringgit,,,,
Trimakasih mas Imam Maskur salam budaya, salam hormat, semoga bisa kopdar lagi,,,,