
Wayang dan dalang adalah nyawa dan raga. Wayang sebaiknya mencerminkan sang dalang, bila dilihat sebuah wayang maka orang akan langsung tahu, oooo.. itu wayang dalang A. Jadi seorang dalang harus kreatif, di antara wayang “baku” atau “pakem” seharusnya ada satu dua wayang khas yang walaupun tidak harus berbentuk aneh, tapi bisa menjadi ciri khas sebagai wayang pethingan milik sang dalang
Walau mungkin suatu saat ada dalang yang “mutrani” atau mengkopi wujud wayang khas tersebut, maka oleh penggemar akan diingat bahwa wayang khas itu kreasi dalang A tadi.
Akan terasa hambar rasanya jika seorang dalang hanya mengandalkan “wayang sewan” untuk keseluruhan pentasnya. Simpingan tidak masalah menggunakan wayang paket sewaaan, namun untuk sabet, walau tidak semua alangkah baiknya punya wayang pethingan sendiri, satu atau dua.
Seperti contoh foto di atas, foto wayang dalang Sikin yang khas. Ki Sikin mempunyai satu set wayang yang kabarnya dulu milik gurunya, Ki Sugino Siswocarito. Wayang ini punya ciri khas yang sekarang tidak dimiliki wayang lain di wilayah banyumas dan sekitarnya. Jadi melihat fotonya pun, orang tahu ini wayang milik Ki Sikin.
Bahkan ketika ada orang lain mengupload foto seperti di atas, kemudian mengaku bahwa ini pentas Dalang X dengan wayang Y, para penggemar wayang dengan mudah membantahnya. Bahwa foto tersebut adalah pentas Ki Sikin.
Leave a Reply