
Dalam wayang Gagrag Banyumas, dikenal ada tokoh yang di wilayah lain. Yang pasti adalah Bawor sebagai ikon tek tergantikan, yang lain adalah Srenggini, Jaewana dan Sontoloyo serta Sosrowono. Nah ternyata masih ada yang lain salah satunya adalah Nilasrani.
Nilasrani diceritakan oleh sebagian besar dalang Banyumas adalah putra Betara Guru dengan ibu Betari Durga. Dia sering muncul sebagai pengganggu ketika akan turun wahyu dan perebutan putri. Di Gagrak lain yang berperan seperti ini adalah Dewasrani.
Wayang Nilasrani yang umum digunakan berupa wayang ratu sabrangan gagah bermulut gusen. Namun karena bukan wayang baku, banyak dalang menggunakan wayang kreasi mereka sendiri. Berikut ini adalah wayang-wayang yang digunakan sebagai Nilasrani
Nah yang jadi pertanyaan adalah apakah Nilasrani yang ada di Banyumas itu sama dengan Dewasrani ataukan dua tokoh berbeda. Untuk mengobati penasaran saya mencoba menanyakan kepada beberapa dalang diantaranya: Ki Sartono, Ki Gino Guno Carito, Ki Mongko Daryono dan Ki Sutejo Mudo Carito. Dan jawabannya ternyata berbeda-beda.
- Menurut Ki Sartono dan Ki Gino, Nilasrani adalah Dewasrani versi Banyumas.
- Menurut Ki Mongko Daryono, Dewasrani adalah kakak Nilasrani. Dewasrani wayangnya bokongan bagus, mirirp Arjuna berpraba (standar gagrak Solo-Jogja) sedangkan Nilasrani menggunakan wayang ratu buta gagah. Dewasrani negaranya Nusarukmi, Nilasrani negaranya Nusakambana
- Menurut Ki Sutejo, Dewasrani adalah kakak Nilasrani. Namun wayang Dewasrani adalah yang Gagah, Nilasrani yang Bagus. Dewasarani negaranya Nusarukmi sedangkan Nilasrani di Tunggul Malawa.
Ternyata tokoh yang tidak standar ini pun berbeda-beda. Jadi pesan dalang-dalang tersebut, masalah wayang apalagi tokoh carangan itu tidak bisa diperdebatkan. Jadi penaran dengan pendapat dalang lain.
berarti nyong bisa bae ya gawe wayang diakon anake Durga..
ya kena haha
aku seneng kuwe jawabane ki Mongko Daryono