
OLEH : IMAM MASKUR
Ini adalah Negara Gisiking Segara, kerajaan yang berada di dekat pantai, sehingga pekerjaan penduduk yang utama adalah nelayan. Hasil laut yang melimpah membuat makmur Negara ini. Negara ini dipimpin oleh raja yang adil walaupun penampilannya tampak seperti yaksa, maklum kehidupan nelayan yang keras membuat penampilan punggawa praja memang bertampang sangar.
Jejer Negara Gisiking Segara, Prabu Rogo Sukoco dihadap patih Jala Samudra, kemudian panglima perang negara Tunggul Kencana dan tumenggung Gupita Weni
Membahas kemakmuran praja. Sang panglima Tunggul Kencana melaporkan adanya berita acaman dari seorang sakti yang berasal dari pulau Nusa Barong. Orang yang belum lama selesai bertapa dan mempunyai kesaktian sangat tinggi, mulai berusaha menguasa daerah daerah sekitarnya
Tak lama muncul bertamu, seorang yaksa bercapit kepiting, mengaku bernama Rekatha Yaksa, berasal dari pulau Nusa Barong, dengan tegas meminta kesediaan Negara Gisiking samudra untuk menyerahkan kekuasaan padanya, atau akan dibuat rata dengan tanah.
Tak sabar, patih Jala Samudra mengusir Rekatha Yaksa ke alun-alun. Pasewakan dibubarkan, raja masuk kedhaton
Di alun-alun Rekatha Yaksa ditemani beberapa pasukan Yaksa menantang prajurit Gisiking Samudra.
Yaksa dari Nusa Barong terdesak, kemudian Rekatha Yaksa maju dan dapat melumpuhkan punggawa Gisiking Samudra.
Prabu Rogo Sukoco maju sendiri , beradu kesaktian dengan Rektha Yaksa. Sampai akhirnya Rekatha Yaksa menggunakan senjata andalannya , Capit Rudra, dan sang raja gugur di medan pertempuan. Negara Gisiking Samudra bedah dan dikuasai Rektha Yaksa.
Jejer Ksatrian Jodipati, wekudara dihadap Antareja, Gatutkaca dan Antasena. Membahas murcanya Srenggini. Antareja bercerita bahwa Srenggini pernah bercerita dia tidak terima dengan wujudnya yang bercapit, dia ingin bertapa agar bisa berujud manusia normal. Antasena tak ketinggalan bercerita bahwa menurut info dari Wisanggeni, mungkin Srenggini bisa ditemukan di Negara Gisiking Segara, dan disarankan mengajak Semar.
GARA-GARA
Antasena datang ke Karang Gumenggeng dan minta petunjuk serta mengajak serta Semar ke Negara Gisiking Segara.
Di sebuah hutan yang wingit, tampak Srenggini bertapa meminta pada Tuhan keinginannya agar bisa berujud seperti manusia normal. Batara Narada kemudian dating memberi petunjuk, keinginan Srenggini akan terpenuhi jika mampu memberantas ancaman yang ada di Negara Gisiking Segara. Srenggini berterima kasih dan segera menyelesaikan tapanya, lalu menuju Negara Gisiking Samudra.
Di Negara Gisiking Samudra, Rekatha Yaksa berkuasa, memerintah dengan keras, pajak tinggi, yang melawan akan dipenjara yang menurut akan dijadikan prajuritnya, Tumenggung Gupita Weni berkhianat dan menjadi orang suruhan Rektha Yaksa, sementara punggawa kerajaan lain berada di penjara.
Gisiking Segara sekarang menjadi Negara yang kuat berperang, menyerang dan menaklukan wilayah di sekitarnya. Bahkan menghimpun kekuatan untuk menyerang Suralaya.
Srenggini dating ke Gisiking Segara dan menantang Rekatha Yaksa. Pertempuan hebat terjadi, sampai akhirnya keduanya menggunakan senjata andalannya, Capit. Adu capit terjadi cukup Sampai akhirnya capit keduanya lepas dari kepala. Rekatha Yaksa tewas seketika, Srenggini pingsan. Ketika sadar, keelokan terjadi, Srenggini berubah menjadi berwajah gagah seperti ayahnya. Keelokan lain terjadi, Capit kedua orang tersebut yang telah patah melebur dan berubah menjadi cincin dan langsung terpasang di jari Srenggini. Terdengar bisikan bahwa Srenggini masih bisa menggunakan capitnya yang akan muncul jika dia merapal mantra sambil mengelus cincin di jarinya. Ketika itu dilakukan, Srenggini mampu kurda dimana kekuatannya mampu meruntuhkan gunung.
Srenggini yang telah berubah menjadi pemuda gagah kemudian membebaskan para tahanan. Punggawa kerajaan kemudian meminta agar Srenggini menjadi raja baru Negara Gisiking Segara.
Kemudian ketika pelantikan raja baru terjadi, datangnya tamu dari Jodipati dan para Semar, memberi selamat.
Sisa pasukan Rektha Yaksa mengamuk, dan dibersihkan oleh Werkudara, Tayungan,
Tancep kayon
Leave a Reply